Selasa, 20 April 2010

3. Model – model sistem interaksi (Tugas Softskill)

Model – model system interaksi

- Pengertian Sistem dan Model

Suatu sistem didefinisikan sebagai himpunan atau kombinasi dari bagian-bagian yang
membentuk sebuah kesatuan yang kompleks. Namun tidak semua kumpulan dan gugus
bagian dapat disebut suatu sistem kalau tidak memenuhi syarat adanya kesatuan (unity),
hubungan fungsional, dan tujuan yang berguna. Suatu kawasan dengan berbagai sumber
daya dan aktivitas di dalamnya merupakan suatu sistem yang kompleks. Dalam penataan
ruang suatu kawasan jelas ketiga syarat tersebut dapat dipenuhi, tata ruang yang berbasis
lahan merupakan suatu kesatuan yang didalamnya terdapat hubungan fungsional
antarsektor atau bagian dalam mencapai tujuan optimalisasi pemanfaatan tata ruang suatu
kawasan. Hubungan fungsional tersebut tercermin pada hubungan antara kondisi sosial,
ekonomi, dan biofisik kawasan. Ketiga kondisi akan saling mempengaruhi dengan fungsifungsi
yang dapat dijelaskan. Kondisi sosial, sebagai contoh adalah perubahan kondisi
kependudukan akan mempengaruhi aktivitas ekonomi yang selanjutnya berpengaruh pada
penggunaan ruang yang akan mengubah kondisi biofisik kawasan.
Model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau situasi
aktual. Model memperlihatkan hubungan-hubungan langsung maupun tidak langsung
serta kaitan timbal balik dalam istilah sebab akibat. Oleh karena suatu model adalah
abstraksi dari realitas, pada wujudnya kurang kompleks daripada realitas itu sendiri. Jadi, model adalah sutau penyederhanaan dari suatu realitas yang kompleks. Model dikatakan
lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek dari realitas yang sedang dikaji. Sebagai
contoh, boneka adalah model dari bentuk manusia; boneka yang dapat tertawa, menangis,
dan berjalan adalah model manusia yang lebih lengkap, tidak hanya mewakili bentuk
tetapi juga beberapa perilaku manusia.
- Permodelan Sistem

Permodelan merupakan kumpulan aktivitas pembuatan model. Sebagai landasan
pengertian permodelan diperlukan suatu penelaaan tentang model itu sendiri secara
spesifik ditinjau dari pendekatan sistem. Sebelum sampai pada tahap permodelan, perlu
diketahui lebih dahulu jenis dan klasifikasi model-model secara terperinci.
Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubahpeubah
apa yang penting dan tepat. Penemuan peubah-peubah tersebut sangat erat
hubungannya dengan pengkajian hubungan-hubungan yang terdapat diantara peubahpeubah.
Teknik kuantitatif seperti persamaan regresi dan simulasi digunakan untuk
mempelajari keterkaitan antarpeubah dalam sebuah model.

- Jenis Model

Klasifikasi perbedaan dari model memberikan pertambahan pendalaman pada tingkat
kepentingannya, karena dapat dijelaskan dalam banyak cara. Model dapat dikategorikan
menurut jenis, dimensi, fungsi, tujuan pokok pengkajian atau derajad keabstrakannya.
Kategori umum adalah jenis model yang pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi
ikonik, analog, dan simbolik.


1. Model Ikonik

Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam bentuk ideal
ataupun dalam skala yang berbeda. Model ikonik mempunyai karakteristik yang sama
dengan hal yang diwakili, dan terutama amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada
waktu yang spesifik. Model ikonik dapat berdimensi dua (foto, peta, cetak biru) atau
tiga dimensi (prototip mesin, alat). Apabila model berdimensi lebih dari tiga dimensi
maka tidak mungkin lagi dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan kategori model
simbolik.

2. Model Analog (Model Diagramatik)

Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah menurut waktu.
Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik karena kemampuannya untuk
mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji. Model analog banyak
berkesusuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan klas-klas yang
berbeda. Dengan melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan
membuat perubahan dapat ditingkatkan. Contoh model analog ini adalah kurva
permintaan, kurva distribusi frekuensi pada statistik, dan diagram alir.

3. Model Simbolik (Model Matematik)

Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model simbolik sebagai
perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model simbolik dapat berupa
bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model simbolik yang umum dipakai adalah
suatu persamaan (equation).
Bentuk persamaan adalah tepat, singkat, dan mudah dimengerti. Simbol persamaan
tidak saja mudah dimanipulasi daripada kata-kata, namun juga lebih cepat ditangkap
maksudnya. Suatu persamaan adalah bahasa universal pada penelitian operasional
dan ilmu sistem, dimana dipakai suatu logika simbolis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar